Jakarta – Banyak jemaah yang mana terpapar penyakit pada Arab Saudi. Klinik Kesejahteraan Haji Tanah Air (KKHI) di dalam tempat Kerja Makkah dan juga Madinah mencatat bahwa sebanyak-banyaknya 7.957 perkara lebih banyak jemaah terpapar Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Mengutip detikcom (21/5), Kepala Lingkup Aspek Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dr Mohammad Imran, MKM, menjelaskan peningkatan persoalan hukum ISPA dipicu oleh tingginya kepadatan jemaah dalam area seperti Thawaf, Sa’i, serta terminal bus, juga suhu ekstrem yang digunakan pada waktu ini berkisar antara 42 hingga 46 derajat Celcius di dalam Makkah Al Mukarromah.
“Situasi ini berubah menjadi unsur risiko utama penularan penyakit ISPA,” ujar Imran di konferensi pers pada Dunia Pers Center Haji (MCH) Daker Makkah, Hari Senin (19/5).
Hingga ketika ini, sebanyak 115.727 jemaah haji Tanah Air telah terjadi tiba di Makkah, kemudian sekitar 80 persen pada antaranya tergolong kelompok berisiko tinggi, salah satunya lanjut usia dan juga pengidap komorbid.
Menurut Imran, ISPA yang tak ditangani dengan baik dapat berubah menjadi pneumonia, salah satu penggerak utama jemaah dirawat ke rumah sakit Arab Saudi. Pneumonia dapat menyebabkan kematian secara dengan segera atau mengakibatkan komplikasi penting seperti sepsis, respon ekstrem tubuh terhadap infeksi yang tersebut dapat mengganggu fungsi organ vital seperti paru-paru kemudian ginjal.
Untuk menjaga dari status memburuk, teristimewa jemaah yang tersebut salah satunya kelompok rentan, diimbau untuk tidaklah memaksakan diri menjalani aktivitas ibadah yang mana menguras fisik, seperti umrah sunnah berulang kali. Aktivitas luar ruangan juga sebaiknya dihindari pada jam-jam terik, antara pukul 10.00 hingga 16.00 WAS.
Imran juga menekankan pentingnya mengonsumsi air putih atau air zamzam secara berkala, setidaknya 200 ml per jam atau minimal 2 liter per hari.
Penggunaan masker ketika beraktivitas ke luar hotel atau dalam tempat keramaian sangat dianjurkan, teristimewa bagi jemaah yang dimaksud mengalami gejala flu, batuk, atau pilek. Masker terbukti efektif di menyaring partikel debu maupun virus pendorong infeksi pernapasan.
“Bila ada keluhan serta permasalahan kesehatan, segera menghubungi pelaku kesehatan di kloter juga memeriksakan diri dalam pos keseimbangan yang dimaksud tersedia,” arahan Imran.
Next Article Hati-hati, Hal ini 5 Penyakit yang dimaksud Mengintai Pasca Lebaran
Artikel ini disadur dari 8.000 Jemaah Haji RI Terpapar ISPA di Saudi, Ini Penyebabnya