Bank DBS Tanah Air Ungkap Kesempatan di dalam Tengah Tantangan Sektor Bisnis Global

Bank DBS Tanah Air Ungkap Kesempatan di dalam di Tengah Tantangan Bagian Bisnis Global

Jakarta – Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesi Lim Chu Chong mengungkapkan ketidakpastian ekonomi global berubah menjadi tantangan bagi beberapa negara diantaranya Indonesia. Hal ini tercermin dari pertumbuhan perekonomian Indonesi yang mana tercatat dalam bawah 5% pada kuartal I-2025, atau tepatnya 4,87%. Dibandingkan kuartal sebelumnya, perekonomian tanah air pada periode ini terkontraksi 0,98%.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada periode Januari-Maret, dunia usaha Negara Indonesia besar dipengaruhi oleh aktivitas Ramadan lalu Hari Raya Idul Fitri. Konsumsi penduduk alami peningkatan dibandingkan dengan periode lainnya.

Di satu sisi ekspor Indonesi terus kuat, meskipun ada volatilitas nilai tukar komoditas. Pada kuartal I-2025, ekspor Indonesia tumbuh stabil 6,78%, ditopang ekspor komoditas sawit (HS15) kemudian besi baja (HS72) yang mana berkembang setiap-tiap 36,0% kemudian 6,6%. Sementara itu, China tercatat berubah menjadi salah satu negara tujuan ekspor terbesar bagi Tanah Air pada kuartal I-2025.

“Kami berharap Indonesia mampu mengatasi tantangan ini, dengan dipimpin oleh institusi yang dimaksud kuat kemudian memperkuat platform digital regulasi. Pasalnya, ketidakpastian eksternal dapat mengganggu arus perdagangan dan juga sentimen pemodal pada jangka pendek,” kata Lim Chu Chong pada DBS Asian Insights Conference dalam Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Meski demikian, ke sisi lain Indonesi mempunyai kesempatan unik untuk menguatkan peran strategisnya di rantai pasok global. Dia juga menekankan setiap saat tercipta prospek di masa-masa menantang ini.

“Dalam situasi sulit selalu ada tantangan kemudian kesempatan,” ujarnya.

Salah satu upaya untuk menangkap kesempatan ke sedang ketidakpastian ini, adalah mengedepankan usaha yang berwawasan lingkungan. Bank DBS Nusantara menegaskan keberlanjutan juga prinsip ESG menjadi hal yang tidaklah dapat ditawar di berbisnis. Prinsip ini pun harus diterapkan oleh para pebisnis pada kawasan Asia, yang memiliki hubungan unik satu mirip lain, sehingga bisa saja menjadi kekuatan perkembangan dan juga investasi.

“Kami terus memanfaatkan kemampuan kami di menghubungkan perusahaan serta menavigasi prospek yang tersebut mampu digali antar negara,” pungkasnya.

Next Article Ekonomi RI Mampu Tumbuh 4,87% ke Q1, Ini adalah Proyeksi Hingga Akhir Tahun

Artikel ini disadur dari Bank DBS Indonesia Ungkap Peluang di Tengah Tantangan Ekonomi Global