Demi Zero Accident MBG, Kepala Badan Gizi Nasional Siapkan Ini adalah

Demi Zero Accident MBG, Kepala Badan Gizi Nasional Siapkan Ini adalah adalah

Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) sedang menyusun skema sertifikasi untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di rangka meningkatkan mutu serta keamanan pangan pada inisiatif Makan Bergizi Gratis (MBG). Selain itu, tentunya skema sertifikasi ini dilaksanakan untuk mencapai target ‘zero accident’ pada kegiatan MBG.

Kepala BGN Dadan Hindayana memaparkan tahapan penyusunan skema sertifikasi SPPG direalisasikan Bersama Komite Akreditasi Nasional (KAN). Adapun sertifikasi ini termasuk Sertifikasi Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) juga Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP).

“Kami sedang Menyusun skema sertifikasi untuk SPPG dan juga bekerja mirip dengan KAN, termasuk sertifikasi SLHS serta HACCP,” kata Dadan di Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersatu Komisi IX DPR RI, Rabu (21/5/2025).

Secara lebih banyak rinci, sertifikasi ini dibuat untuk menjamin setiap SPPG dapat memenuhi standar kelayakan pengolahan makanan yang digunakan higienis serta aman juga tentunya dapat menurunkan prospek kejadian tak terduga seperti persoalan hukum keracunan masal yang mana sempat muncul beberapa Waktu sesudah itu di dalam beberapa wilayah.

Adapun, implementasi awal dari sertifikasi ini akan dimulai pada Juni atau Juli 2025.

“Kami sedang merancang sertifikasi yang disebutkan dan juga mudah-mudahan bisa saja diimplementasikan Juni atau Juli tahunn ini,” ungkap Dadan.

Dengan adanya sertifikasi ini, setiap SPPG nantinya akan dinilai lalu hasil penilaian yang dimaksud dapat ditemukan apakah SPPG yang disebutkan layak atau tidak ada untuk menjalankan acara MBG.

“Sehingga nanti setiap SPPG akan tersertifikasi apakah layak atau tidak, bahkan mungkin saja mengundurkan diri dari akreditasinya apakah unggul, baik sekali, atau baik,” ujarnya.

Perlu Bekerjasama Lintas Lembaga

Tak semata-mata menciptakan sertifikasi, Dadan berharap kolaborasi lintas Lembaga di menyimpan kualitas juga gizi menu demi mensukseskan kegiatan MBG.

“Mengingat target penambahan SPPG mencapai 30.000 unit pada akhir tahun ini, kami piker pengawasan harus didukung anggaran yang digunakan memadai kemudian juga adanya kolaborasi antar lembaga agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik,” lanjut Dadan.

“Oleh oleh sebab itu itu, saya merekomendasikan agar anggaran BPOM bisa jadi ditingkatkan lagi agar mereka itu dapat menginspeksi lebih tinggi sejumlah SPPG atau berkolaborasi dengan kami,” tambah Dadan.

Pakai Bahan Baku Lokal

Tak cuma itu, Dadan berharap  semua menu MBG merupakan produk-produk lokal. Dengan begitu, dampak dari kegiatan ini tidak ada belaka untuk meningkatkan gizi masyarakat teristimewa anak sekolah, tetapi juga dapat menumbuhkan lapangan usaha di negeri.

“Kita ingin agar item lokal meningkat lantaran acara MBG memang benar sudah ada didesain untuk menciptakan prospek sumber daya lokal kemudian kearifan lokal, di antaranya juga kesukaan rakyat lokal, satu di antaranya ke pada produksi seluruh barang yang mana akan menggalang acara MBG,” kata Dadan.

“Kami sebenarnya telah diminta oleh lewat Dewan Sektor Bisnis Nasional (DEN) untuk mengkaji berapa permintaan barang-barang yang dimaksud ada, berapa prospek lokal yang mana bisa saja memasok sehingga kita bisa saja mengutamakan produk-produk lokal tersebut,” ungkap Dadan.

Dadan menambahkan jikalau hal yang dimaksud berhasil dilakukan, maka keuntungan acara ini tidak ada cuma berdampak positif terhadap gizi anak-anak kemudian para petani, tetapi juga pemain lokal teristimewa pelaku sektor lokal.

“Insyaallah ini akan bermetamorfosis menjadi catatan kami tersendiri sehingga tidaklah belaka anak-anak terpenuhi gizinya, tak hanya sekali warga pertanian diuntungkan, tapi bidang pun diuntungkan pada di memasok seluruh barang untuk inisiatif MBG,” pungkasnya.

Next Article Makan Bergizi Gratis Jalan 6 Januari 2025, 937 Dapur Siap Ngebul!

Artikel ini disadur dari Demi Zero Accident MBG, Kepala Badan Gizi Nasional Siapkan Ini