Jakarta – Barang perikanan Indonesia sempat ditolak Negeri Sakura dikarenakan diduga mengandung sampah mikroplastik. Demi mengantisipasi kejadian serupa terulang, Direktur Jenderal Perkuatan Daya Saing Barang Kelautan lalu Perikanan Kementerian Kelautan lalu Perikanan (PDS KKP) Tornanda Syaifullah akan datang lebih tinggi mengetatkan kebijakan mutu ikan.
“PDS ini di ujung, hilir, tapi ada badan kita yang digunakan kontrol ini, diantaranya institusi yang tersebut sebelumnya ada di kita, badan karantina perikanan. Kita bekerja sebanding meninjau kembali. Jangan sampai barang kita mengandung substansi yang tersebut mempengaruhi mutu barang kita, jadi pengetatan-pengecekan regulasi fisik,” katanya di dalam kantor KKP, Rabu (21/5/2025).
Mikroplastik dapat menempel pada ikan atau bahkan dikonsumsi oleh ikan, yang tersebut kemudian dapat masuk ke di rantai makanan. Sebagai negara dengan standar kualitas yang tinggi, Negeri Sakura miliki aturan yang ketat terkait kontaminasi mikroplastik di item makanan laut. Jika mikroplastik ditemukan lagi di dalam ikan dan juga produk-produk ikan selama Indonesia, bisa saja jadi Negeri Matahari Terbit akan segera menolak ekspor Indonesi lagi.
“Salah satu poinnya merekan mau datang ke Indonesi visit, begitu komitmen merekan akan audit. Jika terlaksana, sebelum audit mereka itu visit dulu. Jadi kita harus tunjukkan komitmen, kita harus menunjukkan jangan sampai terganggu mutunya,” kata Tornanda.
Seperti diketahui, ada empat jenis tuna asal Tanah Air yang tersebut dikirimkan ke pasar internasional ke Jepun dikenakan bea masuk (BM) nol persen. Yaitu Skipjack and other bonito in airtight containers (HS 1604.14.010), Tunas in airtight containers (HS 1604.14.092), Skipjack and other bonito boiled and dried (HS 1604.14.091), juga Others (HS 1604.14.099).
Pengenaan bea masuk nol persen ini sebagai hasil penandatanganan naskah perjanjian protokol inovasi Indonesia-Japan Economic Partnership (IJEPA) pada Agustus 2024 setelah itu . Sudah 20 tahun lamanya Indonesia negosiasi dengan Negeri Sakura agar komoditas seperti tuna, cakalang, lobster, kerang agar dikenakan 0% bea masuk.
“20 tahun baru selesai hari ini, diantaranya perubahan-perubahan penting Indonesia. Ikan tuna, cakalang, lobster, segala macam. Buah-buahan itu ada nanas, ada pisang,” kata Zulkifli Hasan (Zulhas) yang mana ketika itu berubah menjadi Menteri Perdagangan (Mendag) di era pemerintahan Presiden Jokowi.
“Dulu kita kalau mau ekspor ke Negeri Sakura kita ngirimnya kadang-kadang ke Filipina dulu baru ke Jepang, dikarenakan Filipina ke Negeri Matahari Terbit telah 0%, kalau kita ke Negeri Matahari Terbit dulu masih dikenakan 17%. Bayangkan itu akan penting sekali untuk membantu produk-produk pertanian kita,” ujar Zulhas yang pada saat ini jadi Menko Pangan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Next Article KKP Pastikan Pasokan Ikan Aman & Harganya Stabil pada waktu Natal lalu Tahun
Artikel ini disadur dari Mikroplastik Bawa Masalah, Jepang Sampai Mau Datang-Cek Langsung ke RI











