Tak Ada Korban Jiwa, Operasional TPK Bitung Tetap Berjalan

Tak Ada Korban Jiwa, Operasional TPK Bitung Tetap Berjalan

Jakarta – PT Pelindo Terminal Petikemas meyakinkan operasional TPK Bitung, Sulawesi Utara masih berjalan paska insiden robohnya rubber tyred gantry crane/RTG (derek peti kemas pada lapangan penumpukan) pada Rabu, 21 Mei 2025 sekitar pukul 10:00 WITA. Insiden yang disebutkan terbentuk pada RTG 13 yang digunakan disiapkan untuk melayani kegiatan receiving/delivery (proses menerima peti kemas dari luar terminal atau sebaliknya) di blok D lapangan penumpukan TPK Bitung.

Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas, Widyaswendra menegaskan perseroan memverifikasi tidak ada ada penderita jiwa menghadapi insiden tersebut.

“Ketika RTG 13 roboh, operator berada di dalam pada kabin, kami pastikan operator yang dimaksud selamat dan juga ketika ini sedang menjalani observasi lebih besar lanjut pada Rumah Sakit Angkatan Laut Bitung,” kata ia diambil Rabu (21/5/2025).

Lebih lanjut dijelaskan, langkah awal yang dimaksud dikerjakan Pelindo Petikemas adalah dengan melakukan sterilisasi lalu pembersihan area jatuhnya RTG. Pengaturan jalur setelah itu lintas truk pada di terminal juga diwujudkan untuk menjamin kegiatan operasional TPK Bitung terus berjalan.

Pada ketika insiden terjadi, TPK Bitung berada dalam melayani kegiatan bongkar muat kapal Oriental Gold kemudian Tanto Jaya.

Widyaswendra meyakinkan pelayanan terhadap kapal yang tersebut sedang berkegiatan pada TPK Bitung terus berlangsung sesuai dengan yang dimaksud direncanakan. Saat ini pihaknya juga sedang mendata kerusakan yang berjalan akibat insiden yang dimaksud untuk selanjutnya dilaksanakan perbaikan.

“Kami lakukan pembersihan tumpahan oli dari mesin RTG agar tidak ada memulai terjadinya kebakaran lalu tidak ada mencemari lingkungan, salah satunya perbaikan terhadap sarana juga peralatan yang mana terdampak,” lanjut Widyaswendra.

Dirinya mengatakan, bahwa pihaknya bersatu dengan pihak-pihak terkait akan melakukan investigasi secara menyeluruh untuk mengetahui pemicu robohnya RTG 13. Menurutnya, hal ini penting dilaksanakan untuk mengetahui penyebab. Sehingga ke depannya insiden sejenis tidaklah muncul lagi baik di TPK Bitung maupun pada tempat kejadian terminal peti kemas lainnya.

Pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan terhadap seluruh peralatan yang tersebut ada dan juga menjamin alat yang disebutkan aman juga dapat digunakan untuk melakukan pelayanan kegiatan bongkar muat peti kemas.

“Kami memohon maaf untuk para pengguna jasa serta semua pihak jikalau insiden ini mempengaruhi kinerja bongkar muat terminal. Kami akan mengupayakan yang digunakan terbaik agar pelayanan TPK Bitung kembali normal kemudian berjalan sesuai dengan apa yang digunakan diharapkan oleh semua pihak,” pungkasnya. 

Artikel ini disadur dari Tak Ada Korban Jiwa, Operasional TPK Bitung Tetap Berjalan