GRESIK – Ditlantas Polda Jatim mengatakan, Insiden merebak jatuhnya sebuah mobil sedan BMW dari jalan tol di dalam Gresik, Jawa Timur murni akibat kelalaian pengemudi yang tiada memperhatikan rambu lalu petunjuk jalan.
Namun, penyelidikan tambahan lanjut dilaksanakan untuk melakukan konfirmasi apakah ada kecacatan sarana jalan tol yang dimaksud berkontribusi terhadap kecelakaan tersebut.
Seperti diketahui, sebuah mobil sedan BMW seri 7 lansiran lawas terjun bebas dari jalan tol yang tersebut belum selesai dibangun, memicu kehebohan dan juga pertanyaan tentang penyulut pasti kecelakaan tersebut.
Momen dramatis ini terekam pada video yang digunakan kemudian ramai di area media sosial, memicu perdebatan sengit di tempat kalangan warganet.
Dirlantas Polda Jatim segera turun tangan untuk mengungkap tabir di area balik kecelakaan tragis ini. Hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa kecelakaan yang dimaksud murni disebabkan oleh kelalaian pengemudi.
Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin mengatakan, kelalaian pengemudi yang disebutkan oleh sebab itu tidak ada mengawasi rambu juga sarana prasarana jalan seperti petunjuk arah yang dimaksud sudah ada jelas, apabila jalan tol yang mana dilalui belum difungsikan atau dioperasionalkan.
Pihak kepolisian menegaskan bahwa rambu-rambu juga petunjuk jalan yang tersebut mengindikasikan jalan tol belum beroperasi sudah pernah terpasang dengan jelas. Namun, pengemudi diduga mengabaikan peringatan tegas tersebut, yang tersebut berujung pada kecelakaan fatal.
Kontroversi Peta Digital: Benarkah Google Maps Jadi Biang Keladi?
Di berada dalam penyelidikan, muncul perkiraan bahwa kecelakaan ini disebabkan oleh pengemudi yang mana mengikuti arahan peta digital, pada hal ini Google Maps. Namun, Komarudin menyatakan bahwa klaim yang dimaksud masih perlu pembuktian lebih lanjut lanjut.
“Terkait menyebar apabila kecelakaan ini disebabkan lantaran pengemudi mengikuti peta digital (Google Maps), masih perlu pembuktian,” tegas Komarudin.
Pihak kepolisian tidaklah ingin terburu-buru menyimpulkan penyulut kecelakaan sebelum melakukan investigasi menyeluruh.
Penyelidikan Mendalam: Apakah Ada Kelemahan Infrastruktur?
Selain fokus pada kelalaian pengemudi, Ditlantas Polda Jatim juga melakukan penyelidikan mendalam untuk memverifikasi apakah ada kehancuran sarana jalan tol yang dimaksud berkontribusi terhadap kecelakaan tersebut.
“Sementara, Ditlantas Polda Jatim akan berkoordinasi dengan pengelola jalan tol apakah ada kecacatan sarana jalan tol akibat kecelakaan ini, serta ketika ini masih didalami,” jelas Komarudin.
Hal ini diadakan untuk meyakinkan bahwa pengelola jalan tol sudah pernah memenuhi standar keselamatan kemudian tak ada kekurangan di infrastruktur yang mana dapat membahayakan pengguna jalan.
Kecelakaan tragis di tempat jalan tol Gresik ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan jalan lalu tanggung jawab semua pihak yang mana terlibat. Baik pengemudi, pengelola jalan tol, maupun penyedia layanan peta digital, miliki peran penting di menjaga dari terjadinya kecelakaan sejenis pada masa mendatang.